Investasi properti di Bali sangat menjanjikan mengingat dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional. Hal ini tentu berpengaruh terhadap bisnis properti di pulau dewata tersebut.
Peningkatan jumlah wisatawan tentunya menuntut tumbuhnya fasilitas pariwisata baik itu vila, hotel, klub, dan lain sebagainya. Inilah yang membuat properti tumbuh subur di Bali. Banyak pengusaha melihat hal ini sebagai peluang.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung ke Bali periode Januari – Juli 2024 mencapai 3.553.947.
Sedangkan tahun 2023 periode Januari – JuIi 2023 berjumlah 2.896.526, artinya meningkat sekitar 22,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, catatan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bali menunjukkan bahwa investasi asing di Bali juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp2,66 triliun pada kuartal I 2023.
Dengan tingginya kunjungan wisatawan internasional dan aliran investasi yang terus tumbuh, prospek sektor pariwisata dan bisnis penginapan mewah di Bali semakin cerah, membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi di pulau tersebut.
“Bali masih menjadi destinasi primadona wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini mendorong Metland untuk melanjutkan pembangunan suites dan villa mewah yang memiliki pemandangan alam yang indah dan dikelilingi pepohonan sehingga memberikan rasa tentram dan sejuk,” kata Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk dalam keterangan tertulisnya
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei, perkembangan properti komersial di Bali mengindikasikan harga properti komersial meningkat.
Hal ini ditunjukan dengan Indeks Harga Properti Komersial (PPKom) Provinsi Bali pada triwulan II 2024 tercatat 115,28, atau tumbuh 6,40% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 108,35.
Hal ini didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 15,09% (yoy) dan 9,71% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,93% (yoy) untuk sewa ritel dan 7,55% (yoy) untuk sewa apartemen.
Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 5,91% (yoy) dan 3,50% (yoy), meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,92% (yoy) dan 28,23% (yoy).
Bidik Asing
Besarnya peluang investasi properti di Bali membuat Venya Villa Ubud menyasar market asing untuk berinvestasi dengan proyeksi investasi Return of Investment (ROI) sebesar 8-12 persen pertahun dengan jaminan 8 persen di tahun pertama dan kedua.
Pengembalian investasi terus berlanjut selama operasional hotel berjalan, setelah selesai masa garansi 2 tahun pertama, diproyeksikan hasil sewa dari per tahunnya akan tetap stabil dan diharapkan naik di tahun-tahun selanjutnya seiring laju inflasi dan pengaruh demand-supply di pasar penginapan mewah di Bali khususnya Ubud.
Sebagai produk investasi, Venya Villa Ubud dengan kepemilikan long leased 25 tahun dan dioperasikan penuh oleh Metland Venya Ubud. Pada tahap kedua akan dibangun sebanyak 18 unit dan sisanya pada tahap tiga sehingga total 54 unit villa.
Venya Villa Ubud memiliki 5 tipe yang semuanya dilengkapi dengan private pool. Dalam pengoperasian Venya Villa, tamu yang menginap di unit villa dapat menikamati seluruh fasilitas yang ada di Metland Venya Ubud.
“Venya Villa Ubud merupakan pilihan tepat bagi investor karena Metland memiliki pengalaman selama 30 tahun di bidang properti. Kami optimistis Metland Venya Ubud akan menjadi ikon baru di wilayah Ubud dan dapat menjadi pilihan tempat menginap bagi wisatawan mancanegara dan domestik,” ucap Nitik Hening, Direktur PT Metropolitan Land Tbk.
Diketahui, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mulai mengoperasikan Venya Villa Ubud tahap pertama sebanyak 19 unit, setelah sebelumnya terhenti akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu. Venya Villa Ubud adalah bagian dari kawasan resort Metland Venya Ubud. Sebelumnya properti ini bernama Royal Venya Ubud.
fkapb0