
Jakarta – Bagi pebisnis dan investor yang sedang berburu lokasi usaha strategis, Gading Serpong kembali mencuri perhatian.
Kawasan yang dikenal sebagai pusat kuliner dan gaya hidup ini kini menjadi magnet investasi, dengan pertumbuhan nilai properti yang terus merangkak naik.
Salah satu buktinya, kawasan Grand Boulevard Aniva yang sukses mencatat penjualan fantastis bahkan sebelum resmi diluncurkan.
Paramount Land, pengembang di balik kawasan Aniva, mengungkapkan bahwa tipe terbaru Grand Boulevard Aniva Studio Loft habis terjual dalam lima tahap pra-NUP (Nomor Urut Pemesanan) periode 18 Juli–14 Agustus 2025, hingga berstatus over-subscribed.
Artinya, permintaan unit jauh melampaui ketersediaan. Melihat animo tersebut, penjualan tahap ke-6 kembali dibuka dalam jumlah terbatas pada acara peluncuran di Ballroom Atria Hotel Gading Serpong Baru-baru ini.
Direktur Sales & Marketing Paramount Land, Chrissandy Dave, mengatakan bahwa antusiasme tinggi ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.
“Produk komersial yang tepat tetap menjadi incaran utama investor. Kesuksesan Aniva adalah bukti nyata bahwa Gading Serpong masih menjadi pusat pergerakan bisnis yang menjanjikan,” ujarnya.
Kawasan Aniva sendiri telah berkembang menjadi pusat bisnis dan kuliner yang ramai, dikelilingi lebih dari 30 klaster terhuni, dengan aksesibilitas tinggi dan visibilitas prima.
Tak heran, setiap ruko di kawasan ini cepat terisi oleh beragam usaha, mulai dari kafe, restoran, hingga gerai gaya hidup.
Grand Boulevard Aniva Studio Loft hadir dengan desain modern berkonsep double façade tiga lantai, area parkir luas tanpa boomgate, dan pilihan ukuran fleksibel untuk berbagai jenis bisnis.
Lokasinya pun tak main-main—tepat di gerbang utama koridor Aniva, diapit dua jalur penghubung Gading Serpong–BSD, serta terintegrasi dengan Pasadena Central District.
Dengan harga mulai dari Rp 6,9 miliar dan fasilitas lengkap seperti AC di setiap lantai, CCTV, hingga bebas biaya IPKL setahun, kawasan ini bukan hanya sekadar tempat usaha, tapi juga instrumen investasi yang bernilai tinggi.
Ditambah lagi, Gading Serpong kini memiliki 120 ribu penduduk tetap di luar komuter dan dilalui 15 ribu kendaraan per jam—sebuah potensi pasar yang masif bagi pelaku usaha.
Bagi yang tak ingin ketinggalan peluang, kawasan seperti Aniva bisa menjadi pintu gerbang menuju cuan berkelanjutan.
Di tengah dinamika sektor properti, memilih lokasi usaha yang strategis di Gading Serpong terbukti bukan sekadar tren, tapi keputusan bisnis yang menguntungkan.