
Jakarta – Memiliki rumah idaman adalah impian semua orang, mereka dapat mendesain, menata dan mengisi perabotan sesuai keinginan. Berbagai macam hunian baru hadir dengan segala fasilitas modernnya menjadi salah satu upaya memenuhi keinginan tersebut.
Harga rumah yang tinggi masih menjadi pertimbangan bagi sebagian pasangan millennial saat ini. Faktor ekonomi menjadi barrier yang cukup kuat untuk tidak terlalu gegabah dalam memiliki aset properti berupa rumah idaman.
“Perusahan di tempat saya bekerja belum ada kenaikan gaji yang cukup untuk membeli rumah idaman di kota besar seperti Surabaya, apalagi menggunakan uang tabungan akan terlalu berisiko. Jadi untuk saat ini saya dan keluarga lebih fokus untuk kebutuhan sehari-hari dahulu. Suatu saat jika ada rejeki lebih, rumah idaman itu akan saya wujudkan bersama keluarga meskipun belum hari ini bisa nanti di hari tua,” ujar Yayuk Susanti karyawan Swasta yang tinggal di Sidoarjo.
Selain itu, Ayu sapaan akrabnya mengungkapkan keinginannya mempunyai hunian yang ramah lingkungan yang sederhana dengan luasan yang cukup, sekitar 6×17 meter. Kecanggihan teknologi bukanlah perihal utama akan tetapi faktor keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas.

“Rumah dengan teknologi canggih memang terlihat menarik, tapi menurut saya, fasilitas seperti itu seringkali membutuhkan pembaruan terus-menerus baik dari sisi aplikasi atau perangkat lainnya yang saling terhubung. Harus selalu mengikuti tren, kalau tidak ya malah jadi repot sendiri,” imbuhnya.
Menanggapi permintaan pelanggan dengan berbagai macam keinginan hunian modern menjadi upaya penting pengembang property dalam mewujudkannya. Bentuk dan tipe, luasan tanah, sertifikasi serta akses lokasi merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki perusahaan properti perumahan untuk meningkatkan daya beli.
“Hunian modern itu tidak selalu terlihat mewah, tetapi juga mendukung gaya hidup berkelanjutan dari si pemilik rumah itu nantinya. Salah satunya saat ini sedang banyak hunian baru dengan konsep Green Construction, memperbanyak sirkulasi udara yang masuk disetiap ruangan sehingga menghemat energi yang tetap mengutamakan kenyamanan,” ujar Andreas Yosianto, Manager Marketing Springville Residence.
Selain itu, Andreas juga berharap pengembang perusahaan properti rumah juga mempersiapkan faktor keamanan dan suasana hunian yang rapi untuk penataan fasadnya. Penempatan kabel aliran listrik yang tidak membuat pemandangan rumah menjadi tidak nyaman dan membahayakan.
“Pelanggan saat ini mencari rumah yang simple dan enak dipandang. Misalnya, penempatan aliran listrik sudah memiliki grounding khusus bersama dengan penangkal petir yang sudah standar nasional melalui uji kelayakan. Selain itu, fasilitas umum kekinian yang dapat dijadikan tempat santai keluarga dan aktifitas olahraga yang semuanya terpantau oleh CCTV, sehingga pengawasannya lebih mudah,”imbuhnya saat ditemui dalam kegiatan peluncuruan unit baru Heather diperumahan Springville Residence Surabaya. (Dipta Wahyu)