
Jakarta – PT Sentul City Tbk (BKSL), pengembang kawasan terpadu atau township di Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru.
Di bawah kepemimpinan Hiramsyah Shambudy Thaib sebagai Presiden Direktur, perusahaan ini berencana mentransformasi kawasan dengan fokus pada kemitraan strategis untuk menciptakan township dan smart-eco city yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
“Kami fokus untuk merealisasikan rencana pengembangan township dan smart-eco city melalui kemitraan strategis,” ujar Hiramsyah kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2025).
Sebelumnya, perusahaan telah menjalin aliansi strategis dengan Gobel Group, Sumitomo Corporation, dan Hankyu Hanshin Properties Corp, melalui Opus Park yang dirancang sebagai superblok skala besar.
Sebagai salah satu pelopor kota mandiri, Sentul City memiliki fondasi yang kuat, di antaranya lokasi startegis, dengan akses langsung ke Tol Jagorawi, hanya 20 menit dari Jakarta.
Kemudian kawasan yang membentang 3.100 hektar, menawarkan ruang yang luas untuk pengembangan.
Dan fasilitas terintegrasi dengan berbagai infrastruktur pendukung, seperti pusat perbelanjaan (AEON Mall), rumah sakit (RS EMC), institusi pendidikan, dan area rekreasi yang menjadikannya kawasan hunian premium.
Strategi Pengembangan dan Kemitraan
Hiramsyah menggarisbawahi arah baru perusahaan yang berfokus pada pengembangan melalui kemitraan strategis.
Rincian kemitraan dengan investor lokal dan asing terbuka lebar. Meski demikian, dia masih merahasiakan dengan siapa persusahaan akan bermitra.
Kendati pun begitu, santer kabar bahwa dalam waktu dekat perusahaan akan menjalin kemitraan strategis dengan investor asal China untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan.
Langkah ini menunjukkan visi Sentul City untuk bersinergi dengan mitra yang kuat demi mewujudkan konsep township dan smart-eco city.
Sebagaimana dikatakan Direktur PT Sentul City Tbk, Tjetje Muljanto, yang mengonfirmasi adanya pembahasan mengenai KEK Kesehatan di Sentul City.
Kendati belum ada perjanjian yang ditandatangani, potensi Sentul City sebagai KEK Kesehatan sangat besar mengingat lokasinya yang strategis di kaki Gunung Pancar.
KEK Kesehatan ini diharapkan dapat menarik investasi asing dan mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat layanan kesehatan global.
Bayar Utang
Berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim, Sentul City juga akan mengorientasikan penyelesaian kewajiban.
Berikut adalah rincian kinerja PT Sentul City Tbk pada paruh pertama tahun 2025:
Kas dan Setara Kas mengalami penurunan sebesar Rp 116,54 miliar (42,55 persen). Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran liabilitas Perusahaan kepada bank dan pemasok, menunjukkan komitmen untuk menyehatkan keuangan.
Kemudian terdapat peningkatan sebesar Rp 181,54 miliar (30,17 persen), yang didorong oleh peningkatan saldo restricted account dari pencairan KPR oleh para konsumen. Ini mengindikasikan adanya penjualan unit yang baik pada periode ini.
Sementara untuk utang usaha terdapat kenaikan sebesar Rp 92,79 miliar (41,58 persen), akibat peningkatan tagihan dari para kontraktor dan pemasok.
Adapun Pendapatan Ditangguhkan mengalami penurunan sebesar Rp 2,64 miliar (28,98 persen) karena sebagian penerimaan telah diakui sebagai pendapatan di Entitas Anak.
Proyeksi dan Progres Pembangunan
Di tengah restrukturisasi keuangan, Sentul City tetap berkomitmen pada proyek yang sedang berjalan, seperti Opus Park yang telah disebutkan sebelumnya.
Hiramsyah menargetkan Tower 1 Opus Park akan selesai pada pertengahan tahun 2026.
Progres ini menjadi bukti bahwa perusahaan terus berupaya memenuhi janjinya kepada konsumen di tengah dinamika bisnis dan rencana strategis yang baru.